Jakarta — Legislator Fraksi PKS DPR RI, Kurniasih Mufidayati menerima aspirasi virtual dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengenai Rancangan Undang-Undang Praktik Kedokteran.
Mufida menjelaskan bahwa sejauh ini, RUU Kedokteran ini sudah diserahkan kepada pemerintah untuk dibahas lebih dalam setelah sebelumnya melalui pembahasan dari Badan Legislatif. Perwakilan IDI berharap bahwa RUU ini dapat mengintegrasi antara pendidikan dan profesi sesuai dengan porsinya.
“Kami akan bantu perjuangkan agar RUU ini bisa masuk dalam prolegnas tahun 2022. Adanya RUU ini juga diharapkan mampu memberikan standar yang jelas bagi mutu pendidikan serta kurikulum kedokteran,” ucap Anggota Komisi IX DPR RI ini.
Mariya Mubarika juga menyampaikan dalam aspirasinya bahwa RUU yang sudah digagas dari tahun 2017 ini juga dibentuk untuk menyetarakan kompetensi pendidikan dalam tingkat global agar tidak tertinggal dengan negara lain. Kepala Bidang Advokasi PB IDI ini juga mengungkapkan apresiasinya kepada fraksi PKS yang telah bersedia bergandengan tangan membantu merealisasikan aspirasi IDI disaat para pejabat ingin mengimpor dokter.
“Jangan sampai pendidikan kedokteran ini menghasilkan produk yang tidak humanis dalam profesi. Pendidikan kedokteran juga seharusnya bisa diakses oleh semua kalangan, dan kami percayakan aspirasi ini kepada kawan-kawan di PKS,” jelas Daeng M Faqih, Ketua Pengurus Besar IDI.
Di sisi lain, Mufida juga sangat mengapresiasi kinerja IDI dalam memperjuangkan RUU Praktek Kedokteran selama 4 tahun terakhir.
“PKS sangat terbuka dengan aspirasi dari masyarakat, kami juga siap membantu terwujudnya RUU ini. Harapannya, silaturahim dan komunikasi ini akan dapat terus terjalin untuk memperkaya dan memperdalam pembahasan RUU agar lebih matang,” ujar Mufida.