JAKARTA — Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati memaparkan kiprah perjuangan pembelaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dilakukan di Komisi IX DPR RI pada acara Konsolidasi PMI yang dilakukan secara daring pada Ahad, (24/12/2023).
Kurniasih mengakui bahwa upaya perwujudan perlindungan pekerja maupun PMI masih mengalami beberapa kendala, baik dari peraturan maupun penerapan peraturan yang belum maksimal oleh pemerintah. Namun ia menegaskan bahwa PKS dengan semangat berkhidmat kepada rakyat, akan terus berjuang untuk mewujudkan itu di tengah kondisi pemerintah yang dinilai kurang serius melakukannya.
“Oleh karenanya, PKS dalam semangat yang berkhidmat kepada rakyat dan terus menjaga dan memberikan perlindungannya kepada masyarakat di Indonesia maupun teman-teman PMI menjadi tantangan yang sangat luar biasa,” ujar Kurniasih.
Menurut Kurniasih, PMI yang sudah menyumbangkan devisa negara sebesar 159 triliun sudah seharusnya mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. Sudah menjadi hak mereka untuk mendapatkan perlindungan yang komprehensif dan konkret dari pemerintah.
“Ini bukan angka yang sedikit. Seharusnya dengan kontribusi melalui devisa ini, perhatian pemerintah kepada PMI lebih besar lagi dan lebih signifikan,” ungkapnya.
Sementara itu, UU Nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan PMI yang sudah cukup baik dan detail belum maksimal dilaksanakan karena terkendala peraturan pemerintah dan kebijakan turunannya yang belum rampung. Lamanya proses ini menunjukkan ketidak seriusan pemerintah terhadap isu PMI ini.
“Karenanya kami (FPKS) terus mendorong dan meminta Kementerian Tenaga Kerja untuk sesegera mungkin regulasi turunan dari UU ini bisa diselesaikan dan diimplementasikan secara maksimal agar perlindungan kepada PMI menjadi komprehensif dan lebih sempurna.”
Melihat semangat perubahan yang dibawa pasangan AMIN, Kurniasih berharap pemerintah ke depan dapat lebih serius memberikan perlindungan kepada PMI dan mewujudkan penghargaan dan apresiasi yang lebih besar lagi kepada pahlawan devisa ini.