Kurniasih: Pemerintahan Mendatang Punya PR Besar untuk Turunkan Angka Stunting Di Bawah Target WHO

Jakarta, 4 Oktober 2024 – Anggota DPR RI Periode 2024-2029 Kurniasih Mufidayati, menyoroti kegagalan pemerintah saat ini dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting.

Target pemerintah untuk menurunkan angka prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024 belum tercapai, dengan prevalensi stunting nasional yang masih berada di angka 21 persen.WHO sendiri memiliki target prevalensi stunting sebuah di negara di bawah 20 persen.

Kurniasih menyatakan bahwa persoalan stunting akan menjadi salah satu pekerjaan rumah besar yang harus dihadapi oleh pemerintahan mendatang. Ia menegaskan, kegagalan ini menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambil selama pemerintahan saat ini belum cukup efektif dalam menurunkan angka stunting secara signifikan.

“Kegagalan mencapai target 14 persen menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan masih belum optimal. Dengan angka prevalensi stunting yang masih tinggi, yaitu 21 persen, ini artinya masih ada sekitar satu dari lima anak di Indonesia yang mengalami stunting. Ini adalah situasi yang memerlukan perhatian lebih dari pemerintahan yang akan datang,” ujar Kurniasih.

Kurniasih menambahkan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada kualitas hidup individu tetapi juga mempengaruhi masa depan bangsa secara keseluruhan. Stunting yang dialami pada usia dini berdampak pada perkembangan otak anak, yang pada gilirannya berpengaruh pada kecerdasan dan produktivitas di masa depan.

“Investasi di bidang kesehatan, gizi, dan pendidikan sejak dini harus menjadi prioritas utama dalam perencanaan pembangunan nasional. Pemerintah yang akan datang harus lebih fokus pada langkah-langkah preventif dan intervensi yang lebih terarah untuk menurunkan angka stunting,” tambahnya.

Sebagai solusi, Kurniasih mendorong peningkatan akses gizi yang berkualitas bagi ibu hamil dan balita, program edukasi kesehatan yang lebih masif, serta penguatan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.

“Kita memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak, termasuk peran serta masyarakat untuk memastikan bahwa program penanganan stunting benar-benar sampai kepada yang membutuhkan. Harus ada perbaikan signifikan dalam pelaksanaan program di lapangan agar target yang sudah ditetapkan bisa tercapai di masa mendatang,” tutup Kurniasih.

Kurniasih berharap bahwa pemerintah berikutnya akan belajar dari kekurangan yang ada dan dapat mengakselerasi program-program penanganan stunting sehingga target prevalensi yang lebih rendah dapat segera dicapai.