Antisipasi Virus Corona, Mufida Minta KJRI Hongkong Segera Buka Posko dan Hotline untuk PMI

JAKARTA – Merebaknya penularan Virus Corona di beberapa negara harus segera diantisipasi pemerintah. Termasuk dan terutama, perlindungan bagi para pahlawan devisa, Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Pemerintah harus melakukan tindakan dini terkait virus Corona, sebagai bentuk perlindungan Pekerja Migran sebagaimana amanah Undang-Undang,” demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Kurniasih Mufidayat dalam siaran persnya, Kamis 23 Januari 2020.

Virus Corona atau yang dikenal dengan 2019-nCoV Virus, diketahui pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok. Virus ini kemudian menyebar ke beberapa negara. Hingga kini, setidaknya telah merengut nyawa 17 orang.

Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan karena para ahli telah mengkonfirmasi bahwa virus ini dapat menular antar manusia. Karena itu, semua negara juga telah meningkatkan aktivitas pengawasannya. Termasuk juga di Hongkong, sebagai salah satu negara yang sangat dekat dengan Cina, dan memiliki aktivitas warga yang sangat banyak, dikhawatirkan akan ikut merasakan dampaknya.

“Jumlah WNI, termasuk pekerja migran Indonesia di Hongkong cukup banyak. Karenanya, Saya menghimbau Konjen RI di Hongkong untuk segera membuka posko dan hotline centre sebagai pusat informasi dan aduan bagi PMI di Hongkong. Jika memungkinkan pro aktif memberikan peringatan kepada semua WNI disana, khususnya Pekerja Migran Indonesai,” tegas Mufida.

Ditambahkan, pemerintah harus aktif memantau dan memberikan edukasi kepada para PMI. Hal ini sangat penting sebagai perlindungan awal demi mencegah agar jangan tertular virus tersebut.

Mufida juga mengimbau para PMI agar terus berusaha menjaga kebersihan dan higienitas dirinya dan tempat kerja. Sedapat mungkin menghindari kontak yang tidak perlu agar jangan sampai tertular.

“Segeralah menghubungi tenaga medis jika dirasa ada gejala-gejala yang mirip dengan virus ini, sebab sangat berbahaya bagi kesehatan manusia,” pesan Mufida.

Diketahui, di Hongkong terdapat lebih dari 150 ribu WNI mencari nafkah sebagai PMI. Setiap tahunnya selalu ada penambahan jumlah PMI baru memasuki Hongkong dan negara2 lain(*)