JAKARTA — Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta agar Indonesia belajar dari kasus di Amerika Serikat (AS) yang baru saja mengalami kenaikan kasus hingga 1.000 persen.
Mufida menyebut salah satu penyebab melonjaknya kasus di AS hingga 10 kali lipat tersebut karena masyarakat sudah abai dengan protokol kesehatan.
Politisi PKS ini menyebut proses vaksinasi bukan berarti abai dengan protokol kesehatan.
“Kita harus belajar dari kasus ini. Ini membuktikan tingginya angka vaksinasi harus tetap dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan 5M bagi masyarakat dan 3T bagi pemerintah,” sebut Mufida dalam keterangannya, Senin (23/8/2021).
Anggota Fraksi PKS DPR RI ini bersyukur antusiasme masyarakat Indonesia saat ini sangat tinggi untuk mengikuti vaksin. Setelah itu perlu ada penekanan, usai vaksin warga tetap harus menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
“Alhamdulillah kita bersyukur masyarakat mulai tinggi kesadarannya untuk vaksin. Vaksin adalah salah satu ikhtiar mengurangi dampak besar dari pandemi. Ikhtiar lain yang tidak boleh lepas adalah tetap ketat menjalanlan protokol 5M,” sebut Mufida.
Mufida mengingatkan, tempat-tempat publik yang sudah mulai dibuka dengan menunjukkan sertifikat vaksin juga harus tetap menyediakan sarana warga untuk menjalankan protokol kesehatan.
“Jangan sampai lengah. Tempat-tempat publik harus tetap menyediakan sarana cuci tangan, mengatur jumlah pengunjung dan mengingatkan agar terus memakai masker. Edukasi harus terus berjalan,” terang Anggota DPR RI dari Dapil Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri ini.
Terlebih saat ini Indonesia masih mencatatkan data kematian yang tinggi di dunia dalam satu hari.
“Kasus di Indonesia hampir menyentuh 4 juta dan kasus kematian kita masih tertinggi di dunia dalam beberapa hari di atas 1.000 kasus kematian. Vaksinasi kita juga masih jauh dari target. Jadi tetap jalankan protokol kesehatan dan lakukan gaya hidup yang sehat,” kata Mufida menerangkan.