Jakarta. Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta Kemenkes dan BPOM memastikan suplemen dan obat yang beredar luas di masyarakat benar-benar digunakan sesuai peruntukannya.
Mufida khawatir banyak suplemen dan obat yang mengklaim mampu menjadi obat Covid-19 padahal hingga kini vaksin Covid-19 belum ditemukan. Mufida juga sempat menyentil salah satunya adalah kalung anti corona yang dikeluarkan Kementerian Pertanian.
“Banyak lembaga mengklaim berhasil mengembangkan penangkal Covid-19. Baik berupa suplemen, obat, sampai kalung dan lain-lain. Ini jadinya membuat harapan besar di masyarakat. Jangan sampai saat masyarakat berharap besar ternyata khasiatnya tidak sesuai dengan apa yang disampaikan,” papar Mufida dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Menteri Kesehatan, BPOM, Biofarma dan lembaga lain di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Politisi PKS ini meminta Kemenkes dan BPOM melakukan validasi dari produk-produk yang sudah beredar luas dan menggunakan strategis pemasaran yang bombastis dengan mengkaitkan dengan Covid-19.
“Harus diatur dengan penegakan regulasi guna menentukan produk-produk yang layak dikonsumsi masyarakat. Tidak menyesatkan masyarakat sekadar bisnis saja. Tapi ini soal menyelamatkan masyarakat,” tutur dia.
Mufida juga meminta agar universitas dan akademisi dilibatkan penuh dalam pengembangan dan penelitian vaksin Covid-19 di dalam negeri. Jangan sampai, ujar dia, semua hasil penelitian dari kampus berakhir menjadi dokumen tanpa manfaat yang riil bagi masyarakat.
Tak lupa, Mufida meminta Menkes Terawan Agus Putranto untuk memberikan penjelasan yang lengkap dan mudah dimengeerti kepada masyarakat terhadap temuan Covid-19 bisa menular melalui udara.
“Ada banyak pertanyaan dari masyarakat sehingga perlu klarifikasi. Kita berharap tidak menimbulkan keresehan. Lalu kalau benar apa langkah selanjutnya? Secara khusus Komisi IX mendukung penuh program pengembangan vaksin Covid-19 bisa segera ditemukan,” kata Mufida.