Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Dr Kurniasih Mufidayati didapuk sebagai pembicara Studium Generale Diskusi Nasional yang digelar PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cirendeu, di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Kamis (4/8/2022).
Dosen FISIP UMJ ini menyampaikan paparan tentang “Manifesto Kepemimpinan IMMawati Mewujudkan Gerakan Perempuan Berkemajuan.” Kurniasih mengawali diskusi dengan mengetengahkan peran penting perempuan dalam peradaban Islam.
Saat ini umat Islam tengah memasuki momen tahun baru Hijriyah yang terinspirasi dari gerakan hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dari Makkah menuju Madinah. Pada proses hijrah tersebut, ungkap Kurniasih, ada peran besar perempuan di dalamnya.
“Jadi pada momen hijrah contohnya, ada peran besar perempuan di dalamnya. Ada Asma binti Abu Bakar yang menyiapkan perbekalan bagi Nabi SAW dan Abu Bakar dengan sembunyi-sembunyi. Ada Ruqayyah Binti Rasullah SAW yang dua kali hijrah demi menyelamatkan iman, ada Ruqaiqah binti Shaify bin Hasyim yang memberikan info rencana pencegatan hijrah kepad Nabi SAW,” ungkap dia.
Sebab itu, bagi aktivis IMMawati harus yakin bahwa gerakan Perempuan Berkemajuan akan memberikan andil besar dalam kehidupan berbangsa ini sebagaimana peran strategis perempuan dalam sejarah.
Kurniasih berpesan, perempuan berkemajuan adalah perempuan yang alam pikiran dan kondisi kehidupannya maju tanpa mengalami
hambatan dan diskriminasi secara struktural ataupun kultural.
“Perempuan yang mampu mengaktualisasikan keimanan, ketakwaannya kepada Allah swt, serta pengamalan amal salehnya dalam melaksanakan tugas kekhalifahannya secara leluasa, baik di ruang domestik maupun publik. Ini maknanya dalam sekali,” ungkap Kurniasih.
Sebab itu Aktivias Mahasiswa IMMawati harus segera mengambil peran besar tersebut. Ada peluang besar saat ini ketika Perempuan Indonesia diberikan ruang yang sangat luas untuk mengekspresikan pemikiran dan karyanya tanpa banyak hambatan.
“Perempuan Indonesia bisa berperan maksimal di bidang politik seperti di DPR atau di pemerintahan, ekonomi, sosial kemanusiaan, akademik dan juga agama,” terang Kurniasih.
Maka ia berpesan agar IMMWati bisa menjadi sarana kaderisasi gerakan perempuan berkemajuan, IMMWati harus menjadi pelopor aksi nyata perempuan baik di ranah domestik maupun publik. “IMMWati harus menyebarkan spirit Perempuan Berkemajuan sebagai salah satu role model yang bisa mudah diterapkan perempuan Indonesia. Ini sumbangsih Muhammadiyah yang harus kita jaga,” ungkap Kurniasih.