JAKARTA — Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati menemui langsung massa aksi yang digelar Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) di depan gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (19/11/2021) siang.
Sekitar 450 mahasiswa farmasi dari Indonesia mendesak RUU Kefarmasian dan Kemandirian Farmasi Nasional kedalam pembahasan Prolegnas Prioritas 2022.
Mufida menyampaikan ke peserta aksi jika RUU Kefarmasian sebenarnya sudah masuk pada Prolegnas pada 2021 lalu. Fraksi PKS, papar Mufida, berkomitmen akan berjuang memasukkan RUU Kefarmasian dalam Prolegnas Prioritas tahun depan.
“Sebenarnya RUU Kefarmasian ini sudah masuk Prolegnas sejak tahun 2021 lalu, kami berusaha agar RUU Kefarmasian kembali masuk dalam Prolegnas Prioritas tahun 2022 untuk dibahas dan kemudian dirumuskan,” tutur Mufida.
Pihaknya mengaku sependapat persoalan kefarmasian Indonesia sudah saatnya diatur, apalagi ditengah pandemi Covid-19 dimana kefarmasian memegang peran luar biasa dalam penanganan Covid-19.
“Semangat kita sama bahwa kemandirian industri farmasi adalah sebuah hal yang tidak bisa ditawar apalagi kita sudah belajar dari pandemi Covid-19. Mohon doa dan dukungan teman-teman mahasiswa agar semangat kemandirian ini bisa terwujud,” ungkap Mufida.
Pihaknya mengapresiasi penyampaikan pendapat ISMAFARSI sebab hal itu merupakan hak dalam demokrasi. Ia juga mendorong semua pihak untuk mau berdialog dan mendengarkan aspirasi dari setiap kalangan.
“Tadi tuntutan teman-teman dalam Tritura sudah diterima dan didengarkan dan kita berusaha agar RUU Kefarmasian bisa masuk Prolegnas 2022,” ujar dia.
Mufida tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan mahasiswa farmasi yang tergabung dalam ISMAFARSI dan berharap mereka akan menjadi pemimpin terdepan di masa yang akan datang.
Sekjen ISMAFARSI Damas Raja dalam orasinya menyampaikan tuntutannya yakni mendesak DPR RI agar memasukan RUU Kefarmasian dan Kemandirian Farmasi Nasional kedalam pembahasan Prolegnas Prioritas 2022.
Damas juga menyampaikan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat Farmasi) sebagai revolusi farmasi untuk kesehatan negeri.
Aksi berakhir sekitar pukul 17.00 WIB, setelah sebelumnya, sejumlah perwakilan mahasiswa diterima Kurniasih Mufidayati di ruang kerjanya.