Pidato Kenegaraan Presiden Belum Sebutkan Exit Strategi dari Pandemi

JAKARTA — Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Dr Kurniasih Mufidayati menanggapi Pidato Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR RI, Selasa (16/8/2022).

Presiden menyebut Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, dengan beberapa indikator salah satunya lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia. Presiden Jokowi juga menegaskan jika Indonesia mampu mengelola pandemi dengan baik, berarti juga pasti mampu mengelola agenda- agenda besar lainnya dengan baik.

Menurut Kurniasih, semangat peringatan HUT 77 Republik Indonesia adalah spirit Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat. Dalam kacamata kesehatan, menurut Kurniasih Presiden Joko Widodo tidak menyebut secara eksplisit tentang exit strategi bagaimana Indonesia bisa menuju status endemi.

“Jika Presiden menegaskan Indonesia berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, maka perlu disebutkan langkah ke depan bagaimana exit strategi bagaimana transisi pengendalian krisis pandemi Covid-19 menuju persiapan status endemi jika nanti ditetapkan oleh WHO. Indonesia sudah harus siap,” papar Kurniasih dalam keterangannya, Rabu (17/8/2022).

Pada paparan rencana ke depan, Presiden Joko Widodo tidak menyebut secara gamblang dan menyentuh sisi pengendalian pandemi. Pada program kesehatan pun yang disebut juga sangat singkat yakni stunting harus cepat dipangkas dan layanan promotif, preventif serta pengobatan harus semakin kuat dan merata.

“Pada sektor lain ada titik tekan ke depan mulai dari penyebutan industri, pangan, UMKM hingga politik, hukum dan keamanan. Tapi porsi kesehatan masih minim disebut. Padahal kita dalam konteks pulih dari krisis kesehatan dan bangkit dalam penanganan persoalan kesehatan lainnya yang terhenti karena pandemi,” ungkap Kurniasih.

Meski begitu, Kurniasih menyebut penyebutan penanganan stunting oleh Presiden Joko Widodo harus diapresiasi dengan perwujudkan program implementasi yang konkrit.

Anggaran untuk penanggulangan stunting perlu ditingkatkan terutama yang dialokasikan untuk BKKBN yang sudah ditunjuk sebagai leading sector penanggulangan stunting.

“Pemulihan sektor kesehatan harus jadi prioritas. Harus belajar dari lemahnya ketahanan sistem kesehatan kita saat pandemi, termasuk penyediaan alkes dan obat-obatan. Keseriusan pemerintah dalam menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) untuk bisa mengejar target SDGs maupun nasional dengan memulihkan lagi pelayanan unit terdepan kesehatan ibu dan anak seperti Posyandu dan Puskesmas,” ungkap dia.