PKS: Mak-mak Lebih Butuh Harga Pangan Murah daripada Rice Cooker Gratis

JAKARTA — Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Dr Kurniasih Mufidayati menyoroti munculnya program bantuan alat masak nasi (rice cooker) gratis di saat harga beras melambung tinggi.

Bagi Kurniasih, saat ini yang dibutuhkan mak-mak adalah harga pangan murah dan terjangkau, alih-alih bantuan alat masak yang memakan anggaran besar.

“Sederhana saja, saat ini harga beras lagi tinggi-tingginya. Yang diperlukan mak-mak hari ini adalah Pangan Murah, itu saja. Kendalikan harga pangan agar terjangkau dan murah, itu lebih prioritas dibandingkan program bagi-bagi rice cooker yang menelan anggaran besar ini,” ujar Kurniasih.

Pengadaan Alat Memasak Berbasis Listrik ini dianggarkan Rp 340 Miliar untuk 680.000 calon penerima manfaat. Menurut Kurniasih, mak-mak akan lebih terbantu dengan subsidi bantuan harga pangan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kurniasih menuturkan menjadi sebuah kebijakan paradoks jika sebelumnya salah satu menteri meminta agar masyarakat beralih tidak mengonsumsi beras ke ubi-ubian melihat melambungnya harga beras. Namun, kementerian lain justru memberikan bantuan alat memasak nasi dengan anggaran besar.

“Rakyat diminta makan ubi-ubinya karena beras mahal, namun diberikan bantuan alat memasak nasi. Daripada tidak sinkron kebijakan, pastikan harga pangan pokok terjangkau. Itu saja yang dibutuhkan mak-mak Indonesia,” kata Kurniasih.