JAKARTA — Bank Indonesia (BI) merilis, pada 2023 devisa negara dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencapai Rp 230,81 triliun atau sekitar 10% dari total cadangan devisa Indonesia.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyebutkan kontribusi PMI untuk negara semakin tidak terbantahkan dari tahun ke tahun. Menurut Kurniasih, kontribusi besar PMI harus diikuti dengan pelayanan terhadap PMI yang meningkat.
“Teman-teman PMI telah nyata memberikan kontribusi riil terhadap perekonomian nasional. Maka sebagai bentuk apresiasi pelayanan kepada teman-teman Pekerja Migran Indonesia wajib terus ditingkatkan. Jangan ada lagi kasus-kasus yang justru menyulitkan teman-teman PMI,” ungkap Kurniasih dalam keterangannya, Selasa (4/6/2024).
Anggota Fraksi PKS DPR RI ini mencontohkan seharusnya tidak ada lagi kasus barang-barang kiriman PMI yang tertahan atau rusak dikarenakan sejumlah oknum. Beberapa kali serap aspirasi, pengiriman barang PMI untuk keluarga di Indonesia masih jadi keluhan.
“Peningkatan perlindungan juga jadi yang utama terutama hak bagi PMI agar bebas menunaikan ibadah sesuai keyakinan dan bagi PMI Muslim hak untuk mendapatkan makanan halal baik yang bekerja di sektor formal maupun nonformal,” kata Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II ini.
Kurniasih mengatakan, stigma PMI sebagai pahlawan devisa harus benar-benar sampai pada titik implementasi di lapangan. Jangan sampai Pekerja Migran Indonesia (PMI) masih dipandang sebagai warga negara kelas dua.
“Selama bertahun-tahun, remitansi teman-teman PMI adalah kedua terbesar setelah sektor Migas dan kembali divalidasi raihan tahun 2023. Kontribusi mereka sudah nyata adanya, maka harus diikuti dengan rasa penghargaan dan peningkatan pelayanan yang riil bagi PMI,” ungkap Kurniasih.